Ceritanya aku lagi jatuh hati. Iya beneran jatuh hati! Sama siapa? Sama pulau ini. Sebenernya nggak sampe 3 bulan aku udah jatuh cinta sama Bali. Ini serius. Bahkan sebelum dapat penempatan Bali, pulau ini tuh hawanya ngangenin. Konteksnya sih emang buat melancong. Tapi saat buat kerja, yakin deh suatu saat pasti ngangenin juga bawaannya kalau udah move.
Kok bisa? Kerja di Bali itu ritme nya slow. Ngikutin arus aja gitu. Santai tapi tetep kerja. Dalam kesehariannya, masyarakat di sini tuh kerja, termasuk pendatang ya, tapi entah kenapa bawaannya itu mengalir aja. Not in a hurry at all. Secara dominannya faktor pariwisata, jadi hawa kompetisinya itu kayak kurang kerasa.
I don’t know apakah ini cuma perasaanku aja atau gimana, tapi beneran kerasa banget perbedaannya. FYI, pekerjaanku di sini lebih ke community based, artinya aku tetep harus ke field untuk visit ke mitra-mitra ketua arisan yang tersebar se-antero Bali. Aku nggak perlu kantor, cukup nebeng di gudangnya logistik, bisa juga kerja dari kosan, kafe, atau manapun itu nggak masalah.
Honestly aku nggak pernah kehabisan agenda karena pasti ada target dong yang harus dicapai. But, here it’s different. Sensasi ngejar target di Bali tuh nggak seheboh seperti saat penempatan di Jawa. Pengennya rushing, tapi entah kenapa nggak bisa. Haha
As you know, tantangan kali ini adalah mengcover satu pulau yang terdiri dari 7 kabupaten dan 1 kota. Scope areaku bisa jadi 3-4 kali lipat dari rata-rata scope BM lainnya. Alhamdulillah, setidaknya 75% arenya sudah clear mau diapain. Tentunya setelah mlipir sana-sini dan nengokin data ini itu.
Pada akhirnya, aku memutuskan untuk bener-bener menikmati ritme kerja yang seperti ini. Lebih kayak slow but sure dalam menjalani. Tapi dalam progress dan pencapaian tetep harus melaju kayak roket super cepat karena kalo speednya kayak pesawat aja nggak cukup. Hehe
Enjoy all you have while pursuing all you want Jim Rohn |
No comments:
Post a Comment