"We are not talking about the change but we are making a change"
Future Leader Summit (FLS) 2011 adalah "seminar" yang diadakan oleh Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro (FIB UNDIP) yang dihelat di Semarang, 22 Mei lalu. Saya katakan seminar dalam tanda kutip karena sejatinya summit ini memang berbeda konsep. Jika selama ini seminar hanya identik dengan penyampaian materi dari pembicara kepada peserta lalu diadakan sesi tanya jawab. Tidak demikian halnya dengan FLS.
FLS dihadiri tak kurang dari 13 pembicara seminar paralel dan satu keynote speaker. Seminar paralel sendiri terbagi menjadi 6 room yang berbeda bidang. Menurut saya, inilah yang menjadi salah satu keunikan acara ini. Keenam room tersebut antara lain: environment; sport, art, and culture; business development; education; creative writing; serta research.
Soal kapabilitas para pembicara di setiap ruangan? Tak perlu diragukan, mereka benar-benar expert di bidangnya. Sebut saja Goris Mustaqim, Finalis Asia’s Best Young Entrepreneur 2009 versi Majalah BusinessWeek yang juga dinobatkan sebagai International Climate Champion dari British Council. Hadir juga Taufik Hidayat Udjo, Direktur Utama Saung Angklung Udjo (SAU). SAU yang berlokasi di Bandung memiliki peranan penting dalam pelestarian kebudayaan Sunda, khususnya Angklung.
And who's the keynote speaker?
Ini dia pembicaranya! Iman Usman.
Saya bagi sedikit info soal Iman ya!
Iman concern memperjuangkan hak-hak anak. Anak kelahiran Padang pada 21 Desember 1991 ini, telah aktif menjadi volunteer sejak umur 10 tahun dengan mendirikan kursus dan perpustakaan gratis untuk anak-anak di lingkungan sekitarnya. Pada tahun 2009, Iman mendirikan Indonesian Future Leaders, sebuah organisasi Non Profit kepemudaan yang bertujuan untuk memberdayakan anak muda agar dapat membawa perubahan dan solusi yang berkesinambungan terhadap masalah-masalah sosial. Karena kepedulian sosialnya itulah pada tahun 2008, Iman dinobatkan sebagai Indonesian Young Leader 2008 oleh Presiden Republik Indonesia dan Mondialogo Junior Ambassador Intercultural Dialogue oleh DAIMLER dan UNESCO. Prestasi internasional lainnya? Masih banyak lagi!
Dan setelah FLS berakhir, kita harus membuat proyek jangka pendek terkait bidang masing-masing. Seru kan? Setelah seminar, masih ada lanjutannya. Usai merancang, dan mempresentasikan program yang akan kita buat, kita harus melaksanakan proyek tersebut dalam waktu tiga bulan. Tujuannya? Membuat perubahan bersama teman-teman satu room kita.
Dan setelah FLS berakhir, kita harus membuat proyek jangka pendek terkait bidang masing-masing. Seru kan? Setelah seminar, masih ada lanjutannya. Usai merancang, dan mempresentasikan program yang akan kita buat, kita harus melaksanakan proyek tersebut dalam waktu tiga bulan. Tujuannya? Membuat perubahan bersama teman-teman satu room kita.
So, Let's make a change!
No comments:
Post a Comment