Generasi sekarang adalah generasi gadget dan generasi robot
Kalau dulu mainan anak terbuat dari kayu, kaleng, dan botol minuman bekas maka kini tak lagi demikian. Seiring dengan berkembangnya teknologi, gadget dan robot pun turut ambil bagian meramaikan dunia anak. Keduanya secara beriringan memonopoli permainan IT. Pasarnya bukan lagi orang dewasa, tapi anak-anak.
Tengok saja Robot in Action, salah satu kompetisi Pekan Ilmiah Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (PIMITS). Lomba yang diikuti kalangan pelajar hingga mahasiswa ini mengundang animo luar biasa. Tak kurang dari dua ratus tim berlaga mempertandingkan robot andalannya.
Robot in Action tahun ini setidaknya melombakan tiga kategori yakni robot soccer, line tracer analog, dan line tracer mikro. Robot soccer merupakan jenis robot yang dikendalikan oleh manusia, sedangkan robot line tracer merupakan robot yang berjalan otomatis mengikuti lintasan yang telah ada.
Bagus Maulana, siswa kelas tiga SD Muhammadiyah Surabaya tampak sibuk mengotak-atik robot. Yang dipegangnya adalah robot jenis line tracer analog. Tampak di samping Bagus duduk, beberapa teman seusianya memainkan robot serupa yang dibiarkan berseliweran melintasi garis-garis hitam lurus dan sesekali zig-zag.
Bagus bersama teman-temannya rupanya tengah menguji robot mereka sebelum bertanding. Ternyata, tahun lalu Bagus sudah mengikuti Robot in Action meski belum menang. “Robotnya nggak bisa jalan, baterainya jatuh karena terlalu berat,” ujar Bagus antusias saat ditanya alasan kekalahannya saat itu.
Lain lagi dengan Enie, siswa SMA N 1 Cerme Gresik yang juga turut serta dalam kompetisi. Bersama timnya, ia sudah mempersiapkan robot jenis line tracer dan robot soccer dalam waktu sebulan. “Bikin robot itu ya susah-susah gampang,” aku siswi yang masih duduk di kelas XI ini. Ditemui di sela-sela kesibukan mengecek beberapa komponen robot, Enie mengatakan mereka hanya tinggal menguji robot sebelum benar-benar berlaga.
No comments:
Post a Comment