Pages

Sunday, December 2, 2012

Jangan Pernah Meminjamkan Buku



Judulnya kontroversial ya? Kesannya pelit dan tidak mau berbagi. Tapi kalau boleh jujur, hal yang saya ungkapkan ini bukan tanpa alasan. Minggu lalu saya mendapati buku saya dikembalikan dalam keadaan tidak layak. Padahal kondisi buku saat saya pinjamkan di awal masih gress. Siapa yang tidak kesal coba? Buku yang di-eman-eman malah rusak.

Saya pribadi kalau meminjam buku orang, sangat berhati-hati. Takut lecet, rusak, terlipat, atau bahkan terkena kotoran. Karena saya tahu bahwa buku adalah investasi pemiliknya. Si pemilik membeli buku kan tidak hanya berinvestasi pengetahuan tetapi juga berinvestasi berupa barang. Syukur-syukur nanti bisa membuka perpustakaan pribadi berisi buku yang sudah dikumpulkan sejak masih sekolah. Pengaksesnya? Bisa anak dan cucu kita kelak bukan?

Karena itulah kenapa saya sangat sedih jika buku saya kembali tidak sebaik kondisi awal. Saya berharap kita semua bisa bijaksana ya dalam meminjam buku orang. Kalau bisa mengembalikannya dalam kondisi lebih baik, misalnya saja membantu menyampulinya. Itung-itung balas budi sama  yang sudah berbaik hati memberi pinjaman. Dan paling penting dari itu semua, kalau meminjam buku, selama apapun itu tetap harus ingat untuk mengembalikan.

*tiba-tiba teringat dua buah buku yang masih saya pinjam hingga sekarang, hehe:)

3 comments:

  1. nyindir gue nich -.-'
    buku yang wimar witoelar itu kondisinya mengenaskan ea? hehehe

    ReplyDelete
  2. aaaaa setuju banget, hampir semua koleksi bukuku ada di tangan orang lain. entah ditangan siapaaa T.T

    ReplyDelete