Pages

Monday, December 12, 2011

UM, IELSP, and the Interview


Alhamdulillah saya berkesempatan merasakan interview beasiswa Indonesia English Language Study Program (IELSP). IELSP adalah program beasiswa kursus Bahasa Inggris di universitas-universitas di Amerika Serikat selama delapan minggu.Program ini bertujuan meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris peserta, khususnya English for Academic Purposes.

Selain itu, peserta akan memiliki kesempatan belajar secara langsung kebudayaan dan masyarakat Amerika Serikat. Peserta akan mengikuti program immersion dalam kelas internasional dimana mereka akan bergabung dengan peserta lain dari berbagai bangsa dan negara. Dalam program ini, peserta tidak hanya akan belajar Bahasa Inggris, namun juga akan mengikuti berbagai program kultural yang akan memberikan pengalaman yang sangat berharga.

Tahapan pertama adalah seleksi berkas. Sekitar dua-tiga minggu dari ketentuan deadline pengumpulan, pihak IIEF akan mengumumkan peserta yang lolos ke tahap wawancara. Saya dan teman-teman kemarin, dihubungi via telepon untuk lokasi tes wawancara.

Tahun ini, total ada 821 mahasiswa yang lolos ke tahap wawancara. Dari ITS sendiri, ada 17 mahasiswa. Di Jawa Timur (Jatim), tes dipusatkan di Gedung D8 Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang (UM).

Menunggu dan menunggu
Juned, rekan sejurusan saya yang juga lolos tahap wawancara
Sempat ada technical problem ,panitia meminta kami sabar menunggu. Sembari menunggu, mengobrol adalah cara paling manjur menghilangkan bosan. Termasuk saya yang memilih membuka obrolan dengan kawan lama serta kawan-kawan baru dari universitas tetangga di Jatim seperti Unojoyo, Unair, Unej, STAIN Pamekasan, dan banyak lagi lainnya.

It's show time
Akhirnya tiba saat yang ditunggu. Para interviewer sudah membawa segepok berkas. Ya, berkas kami lah yang tengah berada di genggaman mereka. Satu, dua, tiga, dan beberapa interviewer keluar ruangan dan berlalu cepat sambil membawa list nama-nama kami yang akan diwawancarai. Beberapa ada yang langsung memanggil nama-nama peserta agar mengikuti mereka. Namun ada juga yang segera ngacir menuju ruang interview, lantas menempel list peserta di depan pintunya.

Room satu, dua, tiga, empat sudah saya cek, tapi masih juga belum saya temukan ruangan yang di depan pintunya tertulis nama 'Lutfia'. Ternyata, ruang interview tersebar di lantai 1 dan 2. Dan benar, setelah naik ke lantai 2, di sana tertulis: 'Lutfia Room 7 urutan 15'. Ya, hampir berada di giliran terakhir, but that's okay.

Dari balik pintu kaca, seorang wanita  mengenakan kerudung putih tampak sibuk menyiapkan berbagai berkas. Ia berkacamata. Pembawaannya serius tapi saat wawancara berlangsung, si ibu sangat ramah dan hangat. Interview berlangsung dalam Bahasa Inggris sekitar 15 menit. Meski English saya tidak bisa dikatakan bagus, saya bersyukur bisa melalui wawancara dengan lancar.

Interview sudah selesai, tinggal berdoa dan menunggu pengumuman. Semoga diberikan yang terbaik. Amin Ya Allah

No comments:

Post a Comment