Pages

Friday, November 22, 2019

Kadar Gula

Sejujurnya saya sendiri bingung kenapa harus menuliskan “Kadar Gula” sebagai judul. Tapi memang belakangan saya khawatir sih kalau-kalau kadar gula saya naik. Meskipun pada kenyataannya saya nggak check up ke dokter untuk membuktikan beneran naik atau nggak, hehe.

Kalau soal makanan, saya suka yang manis-manis, tapi bukan manis yang kebangetan juga. Harus yang pas takarannya. Sudah bisa ketebak kan, saya lebih seneng jajan dibanding makanan berat. Faktanya gitu. Jajanan pasar adalah salah satu favorit saya. Kalau minuman, semacam thai tea atau kopi yang light, ada susunya. Tapi makin ke sini, kayaknya saya harus segera menyadari, bukan hal yang baik kalau saya nggak membatasi yang sweety sweety itu tadi.

Saya baru kepikiran sih kalau di setiap kunjungan ke rumah Mitra Ketua Arisan, selain mendapat sambutan kehangatan, saya juga mendapat welcome drink. Dan minuman ini bukanlah air putih saudara-saudara melainkan bisa teh, sirup, jus, ataupun kopi. Minuman ini karena emang dasarnya dibuatin, saya nggak bisa ngontrol berapa sendok gula yang dipakai. Lebih seringnya, minumannya manis maksimal.

Saat disuguhi minuman, saya selalu menghabiskannya. Sayang kalau nggak diminum habis, ujungnya nanti pasti dibuang. But the problem comes when I have to visit more than 1 Mitra Ketua Arisan. Sehari saya kunjungan 3 Mitra, 3 gelas pula yang harus saya habiskan. OMG!!! Tau nggak dalam hati apa doa yang saya panjatkan saat minum? “Ya Tuhan, niat saya baik menghabiskan minuman ini karena saya menghargai tuan rumahnya dan sayang kalau harus kebuang kalau nggak diminum. Mudah-mudahan kadar gula saya nggak naik karena minum ini.”

Hahahaha konyol sekali tapi itu serius saya panjatkan dalam hati doanya. Jadi ingat culture shock saat saya dulu dapat penempatan di Bandung. Saat bertamu, saya agak kaget karena yang disuguhkan tuan rumah adalah air putih hangat. Bukan apa-apa karena sudah jadi kebiasaan di Jawa kalau suguhan minum lebih sering dibuatkan yang manis-manis, nah ini air putih doang. Ditaruhnya di gelas yang bagus banget lagi. Tapi kalau dipikir-pikir air putih emang lebih sehat sih.

Jadi merindukan disuguhkan air putih. Kalau bertamu, sejujurnya saya lebih happy ketika dikasih aqua gelas. Saat minum nggak pakai mikir, udah jelas air putih itu baik buat kesehatan. Betul apa betul?

No comments:

Post a Comment