Pages

Friday, March 16, 2012

Kick Day

Jumat adalah hari yang paling membahagiakan bagi setiap mahasiswa. Apalagi kalau bukan karena alasan keesokan harinya bisa libur kuliah. Sebagai mahasiswa, saya merasakan hal yang sama. Namun entah kenapa,Hari Jumat saya kemarin berjalan sedikit aneh. Bukan urusan kuliah tentu saja.

#Kick-1

Pukul 14.30 di salah satu kelas, tiba-tiba saja mendapat curhatan dari seorang kawan yang tengah galau berorganisasi. Air matanya tumpah tak terbendung.

#Kick-2

Pukul 15.00 di kantor ITS Online, tiba-tiba ada staf rekan saya yang curhatannya tumpah di kantor. Saya ada di situ dan tanpa sadar terlibat dan memang ‘dilibatkan’ untuk mendengar dan dimintai pendapat. Saya juga diminta membaca surat segala. Lagi-lagi klasik, urusan aramsa!

#Kick-3

Pukul 16.00 teman baik sekantor menculik saya dalam launching sebuah zine di Masjid Manarul. Lepas sholat ashar, saya duduk manis mengikuti jalannya acara. Sambil mendengarkan, saya bertanya-tanya apa yang akan terjadi berikutnya lantaran si pemilik acara di depan mengatakan di awal, forum itu memang tidak jelas dengan orang-orang yang tidak jelas. Nah lho!

Entah, apakah saya korban penculikan yang beruntung atau sial sore itu. Yang jelas, dari forum tidak jelas tadi, saya mendapat pencerdasan soal postmodernisme, politik, sampai ekonomi Islam. Topik-topik yang jarang saya sentuh karena memang kurang saya minati.

#Kick-4

Pukul 18.30 Pak Bekti, Pimred ITS Online mengajak kami rapat komunal bersama Eureka TV terkait struktur kelembagaan ITS yang baru. Di luar dugaan, rapat baru selesai sekitar pukul 22.00.

#Kick-5

Saya harus lari-lari dari lantai 6 Perpustakaan ITS ke Serambil Selatan Manarul untuk mengambil salinan quotes dari Panitia Susur Sungai, Teknik Lingkungan. Mereka meminta kesediaan saya menjadi juri dalam lomba itu.

Sebenarnya saya meminta mereka mengantarkannya ke kantor saja, tapi katanya takut kalau ke area perpus malam-malam. Ya sudah, akhirnya kami sepakat bertemu di Manarul saja. Awalnya, saya sepakat bertemu sekitar pukul 21.00 tapi gara-gara rapat yang molor, jadilah mereka ‘ngoyot’ menunggu saya. Maaf sekali ya adik-adik TL.

#Kick-6

Merasa sedikit shock terkait merger yang ditetapkan Pak Bekti, saya meluangkan waktu sejenak untuk melepaskan uneg-uneg ke Cep Iman dan Izz. Meski tidak menemukan solusi secara konkrit, setidaknya beban saya  sudah lumayan terbagi (sedikit).

#Kick-7

Satu curhatan (lagi) mewarnai saya malam itu. Lagi-lagi urusan hati. Saya hanya bisa menghela nafas, berdoa semoga teman saya yang kuat ini semakin dikuatkan hatinya.

#Kick-8

Malam itu, gerbang selatan ITS sudah ditutup, terpaksa saya harus putar balik menuju gerbang utama. Keluar dari kampus sekitar pukul 23.00 lebih. Jalanan sepi, motor saya melaju tidak secepat pikiran-pikiran di otak. Bla bla blab la, it’s running in  my mind.

No comments:

Post a Comment