Melintasi jalanan kampus di Sabtu sore agaknya membuat memori saya terbuka. Ya, masa kecil. Tiba-tiba saja saya sanggup mengingatnya dengan sangat detail. Bahkan saya ingat betul bagaimana suasananya.
Bocah-bocah kecil itu berlarian, berkejaran satu sama lain. Derai tawa mereka terurai begitu lepasnya. Nafas mereka terengah-engah. Buliran keringat deras menetes. Kaos mereka basah kuyup. Dengan muka merah hitam, karena kepanasan, lengkap sudah luapan ekspresi itu.
Ya, ekspresi yang sepanjang kuliah ini tak pernah saya rasakan. Lepas, tolol, bahkan gila! Semua terpaksa dikubur. Jauh dan jauh. Tapi kenapa justru saya merasakan rindu? Rindu jadi gila? Sial!
No comments:
Post a Comment