Biarlah rekan saya Hoe berkisah mengenai kegalauan kami selama singgah beberapa hari di kota Jakarta. Saya justru akan berkisah mengenai aktivitas fun selama di Dunia Fantasi (Dufan) Ancol. Meski awalnya, untuk meraih tempat satu ini butuh perjuangan khusus. Special thanks buat Mas Dede yang sudah mau mentraktir kami berdua.Semoga rezekinya bertambah ya. Amiiiiin. #Jadi nggak enak hati saya ikutan ditraktir.
masuki dunia fantasi
dunia ajaib nan mempesona
dunia sensasi penuh atraksi
rekreasi tuk keluargaSoundtrack Dufan terngiang-ngiang di telinga sejak awal antri karcis, selebihnya setelah masuk, musik ini kian familiar karena dinyanyikan Mas Dede (saya dan Hoe hanya bisa maklum).
Bertiga dari kiri: Mas Dede. saya, Hoe |
Wahana pertama yang kami bertiga coba adalah Halilintar. Mau teriak sepuasnya? Silahkan coba sendiri sensasinya. Lanjut perjalanan berikutnya: Hysteria. Saya dan Hoe kontan saja semangat ngantri, sementara Mas Dede sudah bisa ditebak, dia akan ngakak melihat kami berteriak di atas sana. Entah berapa meter ketinggian Hysteria ini. Yang jelas, cukup bikin adrenalin kita turun naik.
Permainan ketiga: Kora-Kora. Saya memilih jadi juru foto saja. Melihat ekspresi dua rekan saya yang mencoba permainan ini, kelihatannya cukup seru. Anda berasa terombang-ambing dalam perahu di tengah lautan berombak ganas. (#Halah, lebay! Nyoba aja juga nggak! hehehe)
Di samping Kora-Kora ada Bianglala. Seperti kasus pertama, Mas Dede tidak turut serta bersama kami. As usual, ia menunggu di bawah sambil asyik dengan BB-nya. Konon berdasarkan cerita, ia pernah naik wahana ini enam tahun silam. Setelah itu kapok tidak mau mencoba lagi. (#Cerita yang memprihatinkan ya? hehehe). Dari atas Bianglala kita bisa melihat seantero Ancol, termasuk laut di sebelah utara kawasan Jakarta. Saya ngambil beberapa jepret view dari atas.
Next: Kicir-kicir. Hoe, satu-satunya yang bersedia mencoba. Saya pribadi tidak mau ambil resiko muntah-muntah setelahnya (Maen aman saja… hehehe). Mas Dede? Klasik wis, sama seperti kasus di atas. Hoe, sensasi seperti apa yang Anda rasakan setelah diputer-puter kayak es puter? Hahahaha (#ketawa jahat ala Mas Dede). Pesan khusus buat Hoe: jangan pegang kamera habis itu ya:)
---Selingan, lagi-lagi soundtrack Dufan by Mas Dede---
Pendinginan: kami bertiga sepakat menelusuri Istana Boneka. Sebelum masuk, foto narsis dulu… hehehe. Sebenarnya pilihan untuk santai sejenak adalah bagian dari usaha menenangkan Hoe yang shock setelah naik wahana puter-puter gak jelas tadi.
Next: kami bertiga menuju Rumah Ajaib. Setelah masuk, ternyata hanya lintasan miring sepanjang jalanan dalam rumah. Hmm…. Lumayan lah (lumayan menipu.. hahahaha)
Halilintar |
Hysteria |
View dari atas Bianglala |
Kicir-kicir |
Narsis sejenak sebelum menjelajah istana boneka |
Rumah Ajaib |
Kasir : Ayam bakar, satu nasi, dan jus melon semua Rp40.000;
Hoe : Apa? (nada shock setengah tidak percaya. Dengan terpaksa mengeluarkan uang dari dompet. Tangan yang memegang uang itu gemetar, berusaha menyodorkannya ke kasir)
Kasir : Uangnya Rp50.000; ya Pak.
Hoe : Iya (dalam keadaan uang masih terpegang di tangan. Padahal si kasir sudah hendak mengambil dan yak terjadilah tarik-menarik uang antara keduanya)
Kasir : Uangnya boleh saya mabil Pak?
Hoe : Oh iya maaf. (Hoe pun menyerah sambil ngomel-ngomel dalam hati)
Cerita di atas hanya skenario saja. Kejadian sebenarnya, Mas Dede yang baik hati dan tidak sombong mentraktir makan malam si Hoe.
Foto kedua dr yg terakhir rek, pipiku mirip ikan gembung :P
ReplyDeleteBtw, cerita galaunya bingung nih. Ada masukan?