Buku ini berjudul Discover Hongkong, diterbitkan tahun 2006 lalu. Isinya merupakan tour guide bagi kita jika hendak melancong ke Hongkong. Di setiap kawasan wisata, juga disediakan peta lengkap dengan kendaraan umm apa yang bisa kita naiki. Kalau di Indonesia, biasa kita sebut dengan trayek bus ata trayek angkot lah.. hehehe
Buku ini tiba-tiba saja ada di rumah (what?) maksud saya, saya tidak tahu dari mana ayah saya medapatkannya. Tiba-tiba saja ia membawanya ke rumah. Meskipun ini merupakan buku lama, saya tidak bisa menahan diri untuk ngiler menyusuri Hongkong. God, semoga suatu hari nanti. Amiiiin
Hongkong ternyata sangat kaya destinasi pariwisata. Hongkong mengundang kita menikmati indahnya perpaduan timur-barat, gaya hidup, damn kemewahan di Central, dimana penikmat dim sum (camilan Canton,, biasanya dihidangkan dalam keranjang bambu yang diambil dari kereta didorong mengelilingi restoran), kios-kios pinggir jalan dan butik-butik desainer menjadi daya tarik utamanya.
Ini dia, egg tart ala Tai Cheong Bakery dan teh pantyhose ala Lan Fong Yuen. Mantan gubernur Crhris Patten konon begitu ketagihan dengan egg tart ini lho! Kalau berniat membeli tart mungil ini, lebih baik datanglah lebih pagi sebelum antrian semakin panjang dan tentunya kehabisan.. hohoho
Teh pantyhose ala Lan Fong Yuen juga bisa menjadi pilihan. Minuman bernama aneh ini sebenarnya merupakan teh susu favorit penduduk setempat yang menggunakan penyaring sebuah pantyhose. Minuman wangi ini sudah dijajakan sejak tahun 1953. (wooooa, tua banget!)
Mari berlanjut ke wisata pulau. Cheung Chau Island!!Yak, Pulau Cheung Chau merupakan tempat persinggahan bajak laut zaman dulu, Cheong Po Tsai.
Omigot tengok Bun Festival! Sepertinya sangat cantik. Festival ini merupakan acara tahunan yang diselenggarakan di dekat dermaga.
Tai Yuan Street Toy Shops adalah surga bagi kolektor mainan. Mainan masa kecil Anda bisa jadi masih dapat ditemukan di sepanjang Tai Yuan Street.. hihihi. Di sini mainan kuno dan terbaru semuanya ada.
Yum Cha. Jenis makanan apa ya ini? Yum Cha ternyata merupakan makanan unik ala budaya Hongkong. Meski secara harfiah berarti 'minum teh' seringkali diikuti deretan panjang dim sum. Hidangan ini biasa disajikan pagi-pagi sekali dan berlanjut hingga sore hari.
Oiya, ada budaya unik lho di restoran Hongkong. Kebanyakan restoran memberikan semangkuk teh panas untuk keperluan membilas semua peralatan makan seperti sumpit dan cangkir teh. Wah wah wah, ada-ada saja.
Di akhir buku ini juga dilengkapi atikel singkat Panduan Praktis Turis Muslim. Diantaranya adalah informasi mengenai outlet-outlet yang menjual makanan halal sampai lokasi masjid-masjid. Wah, jadi semakin ingin menjelajahi Hongkong.
No comments:
Post a Comment